Hari ini karena libur iseng dong jalan - jalan ke Istana Plaza. Daripada busuk di rumah mendingan cuci mata sekalian menikmati gratisnya hotspot .... (padahal dirumah udah pasang speedy unlimited) :P Wuih gile, nih mall penuh banget. Gak tau dari mana aja, yang pasti hari minggu siang tadi Istana Plaza dipenuhi bejibun orang. Terutama di food court. Gagal deh internetan gratis sambil ngeceng - ngeceng 'neng geulis ... coz gak ada meja kosong 1 pun.
Ya sudah ke gramedia dulu liat - liat buku, siapa tau ada buku bagus. Ternyata banyak buku bagus yang pengen dibeli, tapi karena akhir bulan duit seret yaaa .... nungguin bulan depan aja deh .... hehehehe. Nah pas jalan - jalan ke lantai dasar ternyata saya dikejutkan oleh 2 orang yang sedang berdiri layaknya patung sambil dikerubuti oleh orang - orang. Penasaran dong ada apa gerangan. Eeee ternyata ada promosi salah satu toko perhiasan dengan menggunakan "orang - orangan" hehehehe ....
Hmm ... ada ada aja ya taktik nih toko perhiasan untuk menarik perhatian orang. Tapi yang lebih menarik disini adalah "perjuangan" orang tersebut yang rela berdiri berjam - jam dalam keadaan statis (tidak bergerak) menyerupai boneka. Secara gitu, jangankan berjam - jam, 5 menit diem gak bergerak aja pasti badan pegel banget. Saya jadi mikir, ternyata cari duit tu susah banget. Liatin aja tuh orang berdua rela begitu demi sesuap nasi. Kalo semua orang jadi kaya, mungkin gak bakalan ada orang yang rela kayak gitu. Pantesan orang tua saya sering ribut kalo saya terlalu boros menghambur - hamburkan uang. :)
Belum lagi harus siap mental diliatin ratusan orang, sampe ada yang foto - foto lagi .... Jadi intinya mah mereka melakukan semua itu demi memenuhi kebutuhannya. Jadi jangan deh buang - buang duit ke hal - hal yang gak berguna, karena orang tua kita susah payah peres keringet, banting tulang demi menghidupi keluarga. Hayooo ... siapa yang masih suka foya - foya .... mulai sekarang stop perilaku yang bisa menjerumuskan kita jadi temennya syetan....
:P
Sunday, November 25, 2007
Saturday, November 24, 2007
Talent Show
Biar cepet ngetop, tapi gampang ngedrop
Ngerasa gak sih kalo sekarang di stasiun televisi indonesia lagi santer - santernya acara pencarian bakat alias talent show. Contohnya banyak banget ada Indonesian Idol di RCTI, AFI di Indosiar, Mamamia di Indosiar, KDI di TPI, BDS di Lativi, Pop vs Dangdut di Lativi, Pildacil di Lativi dan masih banyak lagi. Pihak stasiun TV pun meng-klaim bahwa acara - acara seperti itu mendapatkan rating yang tinggi.
Semakin banyak dan maraknya acara bertemakan pencarian bakat tersebut apalagi sudah dibumbui dengan reality show yang menggambarkan suasana para idol - idol tersebut dikarantina, dilatih dan dibimbing lengkap dengan konflik-konfliknya pasti ada sebabnya. Secara gitu, acara talent show seperti itu rata - rata yang dijadikan acuan adalah hasil polling SMS. Pemirsa pun diiming-imingi hadiah yang sangat-sangat menarik apabila mengikuti polling SMS dan memenangkannya. Udah rahasia umum kali yah kalo ngirim SMS ke nomer premium bisa bikin kantong kempes.
Mari kita lihat permasalahannya. Dalam kasus ini, pencarian bakat secara instan sangat digemari masyarakat. Secara gitu, siapa sih yang gak pengen terkenal terus dapet duit banyak ?? Apalagi semua itu dapat diraih dengan proses yang singkat dan waktu yang relatif cepat. Ketika seseorang mengetahui dan memahami sesuatu hal itu menyenangkan, maka akan tumbuh sikap dan pola pikir untuk meraihnya (dengan atau tanpa ambisi yang besar). Nah, sikap ini tentu saja berbanding lurus dengan kepentingan. Bisa jadi kepentingannya itu pengen terkenal dan tajir dalam waktu sesingkat mungkin. Akhirnya, keinginan untuk merasakan kesenangan duniawi tersebut tumbuh subur. Itulah yang menyebabkan kenapa acara semacam ini banyak peminatnya. Coba deh perhatiin dari mulai audisi, seleksi, sampai eliminasi semuanya itu melibatkan orang yang berjumlah tidak sedikit.
Malahan sekarang ini para "idol" tersebut menjadi ikon berbagai macam produk. Misalnya "kalo pengen jadi kayak saya, makanya beli barang ini atau harus gitu ....". Seperti tersihir banyak orang yang mengikutinya.
Datang dengan cepat, hilang dengan cepat
Coba sekarang kamu liat deh mereka - mereka yang jadi juara tallent show, emang sih awalnya terkenal banget. Tapi sekarang ??? perlahan - lahan mereka mulai dilupakan karena fans - fansnya sudah beralih ke "idol" yang lain. Gak percaya ?? coba kamu inget - inget lagi, siapa sih juara AFI ke-1 ? sekarang orang itu dimana ? ngapain ? udah ngeluarin album berapa banyak ? kenyataanya kita sudah tidak peduli lagi dengan dia karena sudah tidak lagi diekspose di media. Iya kan ?? Jadi memang yang memegang peranan besar disini adalah media.
Sifat dasar manusia
Siapa sih yang gak mau meraih segala sesuatu tapi tanpa usaha?? atau melakukan segala cara untuk meraih keinginannya. Apalagi keinginan tersebut adalah sebuah "mimpi". Sayangnya semua itu hanya sebuah fatamorgana.
Guys, get real !!!
Yaa ... semua itu memang terjadi di bumi Indonesia kita tercinta ini, tapi kita juga harus cerdas. Oke ada orang yang sukses dengan cara seperti itu. Tapi berapa banyak ? palingan juga masih bisa dihitung dengan jari tangan + jari kaki .... coba bandingkan dengan peserta yang bejibun itu. Walaupun kita berbakat, tapi mungkin si jurinya udah kecapean jadinya gak kepilih. Sekarang yang pasti - pasti aja deh, jangan sampe kamu terbuai oleh mimpi sesaat. Saya jadi inget dulu salah satu dosen saya pernah bilang kalo kita jangan sampai terjerumus oleh taktik media. Hadapilah hidup ini, akhirnya kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan.
Ngerasa gak sih kalo sekarang di stasiun televisi indonesia lagi santer - santernya acara pencarian bakat alias talent show. Contohnya banyak banget ada Indonesian Idol di RCTI, AFI di Indosiar, Mamamia di Indosiar, KDI di TPI, BDS di Lativi, Pop vs Dangdut di Lativi, Pildacil di Lativi dan masih banyak lagi. Pihak stasiun TV pun meng-klaim bahwa acara - acara seperti itu mendapatkan rating yang tinggi.
Semakin banyak dan maraknya acara bertemakan pencarian bakat tersebut apalagi sudah dibumbui dengan reality show yang menggambarkan suasana para idol - idol tersebut dikarantina, dilatih dan dibimbing lengkap dengan konflik-konfliknya pasti ada sebabnya. Secara gitu, acara talent show seperti itu rata - rata yang dijadikan acuan adalah hasil polling SMS. Pemirsa pun diiming-imingi hadiah yang sangat-sangat menarik apabila mengikuti polling SMS dan memenangkannya. Udah rahasia umum kali yah kalo ngirim SMS ke nomer premium bisa bikin kantong kempes.
Mari kita lihat permasalahannya. Dalam kasus ini, pencarian bakat secara instan sangat digemari masyarakat. Secara gitu, siapa sih yang gak pengen terkenal terus dapet duit banyak ?? Apalagi semua itu dapat diraih dengan proses yang singkat dan waktu yang relatif cepat. Ketika seseorang mengetahui dan memahami sesuatu hal itu menyenangkan, maka akan tumbuh sikap dan pola pikir untuk meraihnya (dengan atau tanpa ambisi yang besar). Nah, sikap ini tentu saja berbanding lurus dengan kepentingan. Bisa jadi kepentingannya itu pengen terkenal dan tajir dalam waktu sesingkat mungkin. Akhirnya, keinginan untuk merasakan kesenangan duniawi tersebut tumbuh subur. Itulah yang menyebabkan kenapa acara semacam ini banyak peminatnya. Coba deh perhatiin dari mulai audisi, seleksi, sampai eliminasi semuanya itu melibatkan orang yang berjumlah tidak sedikit.
Malahan sekarang ini para "idol" tersebut menjadi ikon berbagai macam produk. Misalnya "kalo pengen jadi kayak saya, makanya beli barang ini atau harus gitu ....". Seperti tersihir banyak orang yang mengikutinya.
Datang dengan cepat, hilang dengan cepat
Coba sekarang kamu liat deh mereka - mereka yang jadi juara tallent show, emang sih awalnya terkenal banget. Tapi sekarang ??? perlahan - lahan mereka mulai dilupakan karena fans - fansnya sudah beralih ke "idol" yang lain. Gak percaya ?? coba kamu inget - inget lagi, siapa sih juara AFI ke-1 ? sekarang orang itu dimana ? ngapain ? udah ngeluarin album berapa banyak ? kenyataanya kita sudah tidak peduli lagi dengan dia karena sudah tidak lagi diekspose di media. Iya kan ?? Jadi memang yang memegang peranan besar disini adalah media.
Sifat dasar manusia
Siapa sih yang gak mau meraih segala sesuatu tapi tanpa usaha?? atau melakukan segala cara untuk meraih keinginannya. Apalagi keinginan tersebut adalah sebuah "mimpi". Sayangnya semua itu hanya sebuah fatamorgana.
Guys, get real !!!
Yaa ... semua itu memang terjadi di bumi Indonesia kita tercinta ini, tapi kita juga harus cerdas. Oke ada orang yang sukses dengan cara seperti itu. Tapi berapa banyak ? palingan juga masih bisa dihitung dengan jari tangan + jari kaki .... coba bandingkan dengan peserta yang bejibun itu. Walaupun kita berbakat, tapi mungkin si jurinya udah kecapean jadinya gak kepilih. Sekarang yang pasti - pasti aja deh, jangan sampe kamu terbuai oleh mimpi sesaat. Saya jadi inget dulu salah satu dosen saya pernah bilang kalo kita jangan sampai terjerumus oleh taktik media. Hadapilah hidup ini, akhirnya kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan.
Monday, November 5, 2007
Indonesia Broadband Community
The Piano Resto, Jl. Wijaya I No. 81 Jakarta Selatan
Hari Rabu, 31 Okober 2007 kemarin saya diundang untuk menghadiri acara "Speedy Users Get-Together". Acara yang berisi talkshow dan diskusi ringan seputar peluncuran portal komunitas Speedy Land ini dihadiri oleh :
Acara ini merupakan langkah inisiatif setelah Telkom meluncurkan program INDIGO (Indonesia Digital Community) pada tanggal 12 September lalu. Melalui acara ini Telkom berharap dapat meningkatkan kualitas pelanggan broadband internetnya sebagai kekuatan untuk meningkatkan daya saingnya terhadap kompetitor. Tau sendiri kan pelanggan speedy di seluruh pelosok tanah air saat ini sudah mencapai ratusan ribu, pastinya setiap hari ada pelanggan yang nanyain kenapa speedy saya lambat ? kenapa speedy saya putus - putus ? nah kalo semua pelanggan yang jumlahnya bejibun itu nanya semua ke 147 dengan pertanyaan yang sama, pastinya bakalan dijawab juga oleh customer service di 147 dengan jawaban yang sama, misalnya "lampu ADSLnya gimana pak ? berkedip ?" sudah coba restart modem ?" "Baik pak, laporan bapak kami terima. untuk selanjutnya teknisi kami yang akan menghubungi bapak" dan masih banyak lagi jawaban - jawaban standar dari operator 147. Hayooo jujur, siapa sih yang gak pernah telp 147 kalo produk telkom yang dipake bermasalah ???
Kalo saya lihat sih yang hadir di acara itu kebanyakan dari pelanggan corporate. Hanya sedikit dari kalangan personal (itu juga personal unlimited) dan tidak ada sama sekali dari pelanggan warnet (pada takut kali ya soalnya banyak warnet menggunakan speedy unlimited office) hehehehe ....
Di acara ini ada beberapa demo, diantaranya adalah demo VPN, VoIP, CCTV dengan menggunakan IP Camera. Lho kok bisa begitu ? Padahal seperti yang kita tau bandwidth speedy hanya 384 kbps untuk download dan 64 kbps untuk upload. Rasanya hal - hal seperti di atas agak mustahil dilakukan dengan mulus mengingat kapasitas bandwidth untuk upload sangat - sangat terbatas. Ternyata semua itu dimungkinkan karena sebentar lagi Telkom akan meluncurkan Speedy berbasis teknologi SDSL (Symetric Digital Subscriber Line) dengan bandwidth 1 mbps up/down. Kenceng banget kan ??? Kalo sekarang kan yang masih umum digunakan adalah Speedy dengan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line).
Apa itu Speedy SDSL ?
Mari kita tanya Wikipedia, jawaban beliau adalah :
Symmetric high-speed digital subscriber line (SHDSL) is a telecommunications technology for Digital Subscriber Line (DSL) subscriber lines. It describes a transmission method for signals on copper pair lines, being mostly used in access networks to connect subscribers to Telephone exchanges or POP Access Points.
G.SHDSL was standardized in February 2001 internationally by ITU-T with recommendation G.991.2.
G.SHDSL features symmetrical data rates from 192 kbit/s to 2,304 kbit/s of payload in 64 kbit/s increments for one pair and 384 kbit/s to 4,608 kbit/s in 128 kbit/s increments for two pair applications. The reach varies according to the loop rate and noise conditions (more noise or higher rate means decreased reach) and may be up to 3,000 meters. The two pair feature may alternatively be used for increased reach applications by keeping the data rate low (halving the data rate per pair will provide similar speeds to single pair lines while increasing the error/noise tolerance).
The payload may be either 'clear channel' (unstructured), T1 or E1 (full rate or fractional), n x ISDN Basic Rate Access (BRA), Asynchronous Transfer Mode (ATM) or 'dual bearer' mode (i.e. a mixture of two separate streams (e.g. T1 and 'packet based') sharing the payload bandwidth of the G.shdsl loop).
Jadi jelas dong karena simetris, maka bandwidth untuk upload dan download sama - sama besarnya (tidak pincang).
Siapa saja target Speedy SDSL ?
Tentu saja kalangan corporate yang haus akan bandwidth yang lebar dan reliability yang tinggi. Ini menjawab pertanyaan kenapa peserta yang hadir pada saat itu berasal dari kalangan corporate.
Kapan peluncurannya dan Bagaimana dengan harganya ?
Sampai sejauh ini Telkom belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kapan paket ini diluncurkan dan berapa harganya. Secara gitu karena teknologinya beda, mak infrastrukturnya juga harus diganti, dari modem, kabel, DSLAM sampe bRAS.
Oke, balik ke tema utama yaitu acara Indonesia Broadband Community. Beberapa hal yang saya tangkap di sesi tanya jawab mengenai speedy sih masih sama dan tidak terlalu berat bobotnya. Rata - rata user mengeluhkan kenapa speedy kalo siang lambat, kenapa sering putus - putus ? jawaban semua itu sebenernya sudah sering saya tulis di forum http://opensource.telkomspeedy.com
Nah berikut ini foto - fotonya :
Acaranya ditutup jam 7 malem, setelah nunggu pak Onno diwawancara oleh wartawan saya pulang bareng pak Onno dianterin pak Loko & pak Wisnu dari Telkom divisi multimedia. Karena saya pulang ke Bandung akhirnya dianterin sampe pool travel X-Trans di Cempaka Putih. Ada hal yang menarik disini, ini adalah kali pertama saya menggunakan travel untuk pulang ke Bandung dan pertama kali juga tuh mobil travel mogok di tol Cikampek (daerah karawang). Masa' saya disuruh nunggu mobil pengganti sampe 2 jam, mending kalo nunggunya di rest area. Ini mah disuruh nunggu gelap - gelapan, ditengah leuweung, gimana gak keueung coba .... Alhamdulilah jam setengah 2 pagi nyampe di rumah dengan selamat.
Hari Rabu, 31 Okober 2007 kemarin saya diundang untuk menghadiri acara "Speedy Users Get-Together". Acara yang berisi talkshow dan diskusi ringan seputar peluncuran portal komunitas Speedy Land ini dihadiri oleh :
- ONNO W. PURBO – Praktisi IT
- Fenomena perkembangan online/internet social networking service dan aplikasinya di berbagai bidang (business, medical, kehidupan sosial)
- Generasi ke dua World Wide Web, Web-based communities (Web 2.0)
- Fitur-fitur online social networking sites, e.g. Mailing list, forum diskusi, chat engine, instant messaging, weblog, RSS, group diskusi, avatar, file/picture sharing, lelang online, e-payment, Online Game, 3D dll.
- Share tentang Komunitas Internet internasional dan Indonesia, e.g. Yahoogroups, Google, Wikipedia, MySpace, SecondLife, KIOS, Kaskus, dll
- Tips & trick mengelola komunitas online.
- INDRA UTOYO – Dir IT & Supply (CIO) TELKOM
- Pengembangan komunitas Broadband Indonesia dari perspektif TELKOM
- Program kerja INDIGO dalam pengembangan industri digital content Indonesia .
- ERMADY DAHLAN – Dir Konsumer
- Implementasi Service Base Competition dalam pengelolaan layanan SPEEDY.
- Pengembangan Produk dan Layanan broadband sebagai Customer Centric Company.
- SEPTIKA NOEGRAHENI WIDYASRINI – EGM DIVMEDIA TELKOM
- Roadmap layanan Broadband Internet TELKOM.
- SPEEDYLand sebagai wahana virtual untuk pengembangan Indonesia Broadband Community.
- ADENG ACHMAD – EGM DIVRE II TELKOM
- Komitmen TELKOM kepada pelanggan tentang kualitas layanan SPEEDY sebagai Broadband Internet Access.
- Komunitas Broadband sebagai strategi retensi dan akusisi pelanggan Broadband Internet Access di Jakarta.
Acara ini merupakan langkah inisiatif setelah Telkom meluncurkan program INDIGO (Indonesia Digital Community) pada tanggal 12 September lalu. Melalui acara ini Telkom berharap dapat meningkatkan kualitas pelanggan broadband internetnya sebagai kekuatan untuk meningkatkan daya saingnya terhadap kompetitor. Tau sendiri kan pelanggan speedy di seluruh pelosok tanah air saat ini sudah mencapai ratusan ribu, pastinya setiap hari ada pelanggan yang nanyain kenapa speedy saya lambat ? kenapa speedy saya putus - putus ? nah kalo semua pelanggan yang jumlahnya bejibun itu nanya semua ke 147 dengan pertanyaan yang sama, pastinya bakalan dijawab juga oleh customer service di 147 dengan jawaban yang sama, misalnya "lampu ADSLnya gimana pak ? berkedip ?" sudah coba restart modem ?" "Baik pak, laporan bapak kami terima. untuk selanjutnya teknisi kami yang akan menghubungi bapak" dan masih banyak lagi jawaban - jawaban standar dari operator 147. Hayooo jujur, siapa sih yang gak pernah telp 147 kalo produk telkom yang dipake bermasalah ???
Kalo saya lihat sih yang hadir di acara itu kebanyakan dari pelanggan corporate. Hanya sedikit dari kalangan personal (itu juga personal unlimited) dan tidak ada sama sekali dari pelanggan warnet (pada takut kali ya soalnya banyak warnet menggunakan speedy unlimited office) hehehehe ....
Di acara ini ada beberapa demo, diantaranya adalah demo VPN, VoIP, CCTV dengan menggunakan IP Camera. Lho kok bisa begitu ? Padahal seperti yang kita tau bandwidth speedy hanya 384 kbps untuk download dan 64 kbps untuk upload. Rasanya hal - hal seperti di atas agak mustahil dilakukan dengan mulus mengingat kapasitas bandwidth untuk upload sangat - sangat terbatas. Ternyata semua itu dimungkinkan karena sebentar lagi Telkom akan meluncurkan Speedy berbasis teknologi SDSL (Symetric Digital Subscriber Line) dengan bandwidth 1 mbps up/down. Kenceng banget kan ??? Kalo sekarang kan yang masih umum digunakan adalah Speedy dengan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line).
Apa itu Speedy SDSL ?
Mari kita tanya Wikipedia, jawaban beliau adalah :
Symmetric high-speed digital subscriber line (SHDSL) is a telecommunications technology for Digital Subscriber Line (DSL) subscriber lines. It describes a transmission method for signals on copper pair lines, being mostly used in access networks to connect subscribers to Telephone exchanges or POP Access Points.
G.SHDSL was standardized in February 2001 internationally by ITU-T with recommendation G.991.2.
G.SHDSL features symmetrical data rates from 192 kbit/s to 2,304 kbit/s of payload in 64 kbit/s increments for one pair and 384 kbit/s to 4,608 kbit/s in 128 kbit/s increments for two pair applications. The reach varies according to the loop rate and noise conditions (more noise or higher rate means decreased reach) and may be up to 3,000 meters. The two pair feature may alternatively be used for increased reach applications by keeping the data rate low (halving the data rate per pair will provide similar speeds to single pair lines while increasing the error/noise tolerance).
The payload may be either 'clear channel' (unstructured), T1 or E1 (full rate or fractional), n x ISDN Basic Rate Access (BRA), Asynchronous Transfer Mode (ATM) or 'dual bearer' mode (i.e. a mixture of two separate streams (e.g. T1 and 'packet based') sharing the payload bandwidth of the G.shdsl loop).
Jadi jelas dong karena simetris, maka bandwidth untuk upload dan download sama - sama besarnya (tidak pincang).
Siapa saja target Speedy SDSL ?
Tentu saja kalangan corporate yang haus akan bandwidth yang lebar dan reliability yang tinggi. Ini menjawab pertanyaan kenapa peserta yang hadir pada saat itu berasal dari kalangan corporate.
Kapan peluncurannya dan Bagaimana dengan harganya ?
Sampai sejauh ini Telkom belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kapan paket ini diluncurkan dan berapa harganya. Secara gitu karena teknologinya beda, mak infrastrukturnya juga harus diganti, dari modem, kabel, DSLAM sampe bRAS.
Oke, balik ke tema utama yaitu acara Indonesia Broadband Community. Beberapa hal yang saya tangkap di sesi tanya jawab mengenai speedy sih masih sama dan tidak terlalu berat bobotnya. Rata - rata user mengeluhkan kenapa speedy kalo siang lambat, kenapa sering putus - putus ? jawaban semua itu sebenernya sudah sering saya tulis di forum http://opensource.telkomspeedy.com
Nah berikut ini foto - fotonya :
Acaranya ditutup jam 7 malem, setelah nunggu pak Onno diwawancara oleh wartawan saya pulang bareng pak Onno dianterin pak Loko & pak Wisnu dari Telkom divisi multimedia. Karena saya pulang ke Bandung akhirnya dianterin sampe pool travel X-Trans di Cempaka Putih. Ada hal yang menarik disini, ini adalah kali pertama saya menggunakan travel untuk pulang ke Bandung dan pertama kali juga tuh mobil travel mogok di tol Cikampek (daerah karawang). Masa' saya disuruh nunggu mobil pengganti sampe 2 jam, mending kalo nunggunya di rest area. Ini mah disuruh nunggu gelap - gelapan, ditengah leuweung, gimana gak keueung coba .... Alhamdulilah jam setengah 2 pagi nyampe di rumah dengan selamat.
Subscribe to:
Posts (Atom)