Kamera abal - abal dengan aftersales service yang buruk
Pastinya buat kamu - kamu yang doyan foto - foto, kamera digital adalah pilihan yang tepat. kenapa? karena pasti kalo dihitung - hitung lebih murah dibandingkan kamera konvensional biasa yang menggunakan film. Nah kalo untuk professional sih mereka rela membelanjakan puluhan juta uangnya demi sebuah kamera SLR dan lensanya. Tapi buat kita - kita yang sekedar pingin foto - foto aja tanpa memerhatikan aspek - aspek tertentu, kamera digital poket memang menjadi pilihan.
Tapi kalo budgetnya terbatas gimana? Nah, disini diperlukan kejelian untuk memilih kamera digital yang mereknya kurang atau tidak terkenal sama sekali. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan diantaranya :
- Resolusi (dalam pixel) semakin besar semakin bagus. Tapi yang harus digarisbawahi adalah effective pixel bukan interpolated pixel.
- Shutter Speed (ISO) semakin cepat semakin baik, tapi biasanya kalo kamera digital murahan memiliki shutter speed yang rendah (ISO 100-400).
- Harga, sebenarnya berbanding lurus dengan kualitas dan fitur. Pilihlah harga yang paling reasonable.
- AfterSales Service, cek lokasi dan kemudahan servicenya siapa tahu di kemudian hari digicam yang kita beli bermasalah.
- Dengerin saran dari temen / orang yang pernah pake produk tersebut. Jangan ragu untuk bertanya kepada teman, saudara atau orang lain (penjual kamera misalnya) tentang kualitas kamera tersebut. Bisa jadi saran mereka menjadi masukan yang berharga.
Nah karena digicam yang saya gunakan adalah merek Brica DigiArt A701, maka akan saya review pengalaman saya menggunakan kamera tersebut.
Kameranya keren banget, desainnya bagus, futuristik dan yang paling saya suka LCDnya lebar dan bentuknya tipis. Harganya juga gak bikin kantong kempes. Maksimum resolusinya adalah 7.0 Megapixel, tapi sayangnya interpolasi. effective pixelnya sih cuman bisa 5 megapixel. artinya kalo kamu set ke 7 megapixel hasilnya sama saja seperti di 5 megapixel.
Kelebihan :
- Harganya terjangkau (1,2 jutaan)*
- Fiturnya lengkap, bisa ngerekam gambar bergerak dengan suara juga
- Bentuknya tipis dengan LCD 2" inchi
- Baterai Li-ion NP-60 yang tahan lama (kuat sampai 200x jepret menggunakan blitz)
- Warnanya cerah (bahasa kerennya sih vivid color.
- 5 mega pixel bro...
Kekurangan :
- Gak ada Viewfinder, jadi kalo motret di tempat gelap harus dikira - kira.
- 7 Megapixel interpolasi
- Kurang baik di tempat gelap lebih dari 2 meter, gambarnya jadi bintik - bintik ga jelas
- Tidak ada optical zoom, jadinya kalo pake digital zoom gambarnya gak jelas
- ISOnya kecil banget, maksimal ISO 150.
- After Sales Service yang buruk.
Saya mengalami kejadian yang tidak menyenangkan ketika mau nyervis ni kamera. Saya belinya sih sudah sekitar 1 tahun yang lalu, cuman kemarin - kemarin tiba - tiba mendadak kameranya gak bisa dipake. mati total !!! akhirnya saya bongkar - bongkar kardusnya dan nemuin kartu garansinya. disitu tertera alamat servicenya yaitu di jakarta daerah sekitaran grogol. karena gak ada tempat servicenya di bandung akhirnya saya kirimkan kamera yang rusak tersebut menggunakan jasa ekspedisi. tapi setelah 2 minggu kok tidak ada kabar beritanya. anehnya di kartu garansinya itu gak ada nomer telp yang bisa dihubungi. begitu juga di websitenya
brica malah gak ada apa - apanya. Sampai saya tulis berita ini (sudah sekira 1 bulan lebih tetap tidak ada kabarnya juga) padahal saya confirm ke
tiki katanya barang tersebut sudha diterima dalam kondisi baik (saya lihat tandaterimanya). rencananya sih kalo ada waktu saya bakalan langsung ke jakarta.
jadi kesimpulannya aftersales service brica
buruk sekali. mungkin rekan - rekan ada yang mengalami masalah yang sama ?